- Pertama sekali Tentukan tujuan utama untuk mendapatkan pekerjaan, misal untuk memberi nafkah keluarga, untuk membuat orang tua bangga atau hanya untuk mengisi waktu luang saja. Semakin baik maksud dan tujuan kita untuk mendapatkan pekerjaan, maka akan membuat kita lebih bersemangat mencari pekerjaan.
- Membuat Surat Lamaran Kerja dan Curriculum Vitae (CV) atau daftar Riwayat Hidup yang komprehensif yaitu CV yang memiliki informasi lengkap seperti kompetensi keahlian, keanggotaan organisasi, pengalaman kerja, dan pencapaian saat bekerja maupun saat kuliah. Silahkan dibaca Cara membuat Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup
- Ingat semakin banyak benih ditanam maka akan semakin banyak yang dipanen, maka kirim CV ke banyak perusahaan yang membutuhkan karyawan dengan latar belakang pendidikan kita atau latar belakang pengalaman kerja yang sesuai dengan kita. Kalau ada perusahaan yang mengundang melakukan tes maupun wawancara kerja, ingat jangan berfikiran negatif seperti : jangan berfikir jaraknya kejauhan, pekerjaan tersebut tidak cocok dengan keinginan kita, perusahaan tersebut adalah perusahaan kecil dan fikiran negatif lainnya.
- HRD Perusahaan tidak hanya mencari kandidat calon karyawan yang pintar saja (Brain), tetapi juga mencari yang memiliki penampilan menarik dan juga memiliki prilaku yang baik (Beauty & Behaviour). Contohnya tidak cukup hanya memiliki IPK yang sangat tinggi, tetapi saat wawancara kerja datang terlambat, tidak memperlihatkan sikap Percaya Diri, dan bersikap sombong.
- Jangan terbawa perasaan, bagi anda yang sudah mengikuti tes di suatu Perusahaan jika gagal maka coba lagi di perusahaan lainnya. Ini adalah suatu probalitas, semakin banyak benih ditanam maka akan semakin banyak yang dipanen.
- Dibalik usaha yang kita lakukan, kita juga harus berdoa kepada sang Pencipta.
Tips Interview
Tips Wawancara Kerja Agar Diterima. Sesi wawancara kerja adalah sesi yang sangat penting dalam rangkaian proses seleksi penerimaan Calon Karyawan di suatu Perusahaan. Penting bagi pelamar kerja untuk dapat menjual kemampuan diri & penting bagi pewawancara untuk dapat melihat lebih dari psikotes maupun tes tertulis lainnya. Hal yang paling mendasar adalah semua manusia termasuk pewawancara pasti subyektif, tidak ada manusia yang seratus persen obyektif, yaitu pasti memiliki sifat Suka maupun Tidak Suka yang tidak mungkin dikesampingkan. Dari latar belakang itu mari kita simak Tips Wawancara Kerja Agar Diterima:
- Saat di telepon untuk diundang wawancara kerja
Saat di telepon untuk diundang wawancara kerja, pastikan tanya nama lengkap perusahaan dan siapa yang menjadi pewawancara. Pelajari secara detail tentang perusahaan dan siapa yang menjadi pewawancara. Knp? Saya analogikan kalau PDKT ke pasangan. Tentunya sang "calon" akan klepek2 kalau pas kita PDKT-in seolah2 kita tahu mengenai dia. Terlihat kita serius. Coba stalking website perusahaan dan media sosial pewawancara kita nanti untuk mengetahui bagaimana sifat dan cara kerja perusahaan serta pewawancara.
- Menyamakan diri kita dengan pewawancara
Bagaimana kita berusaha untuk menyamakan diri kita dengan pewawancara. Tujuannya agar kita bisa menjadi orang seperti apa yang pewawancara pilih utk bekerja sama, karena pasti pewawancara akan lebih nyaman dengan kandidat calon karyawan yang memiliki persepsi sama dengannya. Caranya adalah:
- Cari tahu mengenai perusahaan dan siapa yang menjadi pewawancara, kuncinya untuk membangun diskusi yg selaras misalnya pewawancara suka bidang tertentu, maka ajak bicara pewawancara tentang hal tersebut sehingga obrolan bisa nyambung.
- Ikuti gerak tubuh pewawancara meskipun jangan terlihat sama persis. Misalnya mengikuti gaya duduk pewawancara yang casual maupun yang resmi.
- Serasikan gaya berhubungan dengan lawan bicara, misalnya pewawancara suka basa basi atau langsung ke pokok pembicaraan, karena pewawancara pasti punya kecenderungan suka calon karyawan yang setipe dengannya.
- Hentikan persepsi wawancara kerja itu ujian
Hentikan persepsi bahwa wawancara kerja itu adalah sebuah ujian. Kalau persepsi tersebut tidak hilang dari diri pelamar kerja, maka sampai kapanpun wawancara kerja yang dilakukan tidak akan pernah mendapatkan hasil yang maksimal. Seorang pelamar kerja yang memiliki persepsi wawancara kerja itu adalah sebuah ujian pasti akan grogi (seperti layaknya saat ujian). Sehingga pemikirannya hanya terbatas pada Soal yang ditanyakan oleh pewawancara. Ingat wawancara itu adalah proses mengenal dua arah dan persepsi tersebut akan membawa kita ke proses wawancara kerja yang menyenangkan, yaitu dengan cara :
- Ajukan pertanyaan kepada pewawancara, jangan hanya menjawab pertanyaan saja.
- Coba kita yang mengarahkan diskusi, jangan hanya kita yang diarahkan oleh pewawancara.
- Menjawab pertanyaan dengan lebih detail dengan cara mengembangkan jawaban agar lebih menjual. Silahkan Baca Informasi Pertanyaan Tes Wawancara Kerja
- Inisiatif untuk menyampaikan sesuatu yang dapat memberikan kontribusi terhadap perusahaan tersebut, dengan cara menyampaikan ide sebelum diminta. Karena kita datang untuk wawancara kerja, sehingga kita diharapkan sebagai calon aset perusahaan yang bisa menunjukkan bahwa kita bisa berbicara, bisa berpendapat, bisa memberi respon balik dengan aktif, bukan merupakan calon karyawan yang hanya tau menunggu.
- Etika saat sudah memasuki Ruangan Wawancara Kerja
Dalam melakukan suatu hal pasti ada etika nya, termasuk wawancara kerja :
- Jangan memegang ponsel saat sudah diminta untuk memasuki ruang Wawancara Kerja, ponsel akan mengganggu proses Wawancara Kerja, dan posisi kita masih memegang ponsel menunjukkan kita tidak memberikan respect pada perusahaan dan juga pada pewawancara.
- Pastikan ponsel sudah dalam mode silent sebelum masuk keruangan Wawancara Kerja, karena nada dering ponsel dapat mengganggu proses Wawancara Kerja.
- Perhatikan busana yang kita pakai, jangan sampai mengganggu kenyamanan proses Wawancara Kerja dan sesuaikan juga dengan posisi yang kita lamar. Pakai busana dengan bahan pakaian yang sangat nyaman dan mampu menyerap keringat dengan baik.
- Perlihatkan wajah antusias dengan sedikit senyuman.
- Lakukan jabat tangan dengan pewawancara dengan kuat dan mantap sehingga kita tidak dinilai tidak bersemangat hanya dari jabatan tangan yang lemah. Sebut nama pewawancara saat kita menjabat tangannya misalnya: Selamat Pagi Bapak Rafli
- Bahasa Tubuh dengan duduk tegak dan kaki kokoh jangan bergoyang-goyang selama Wawancara Kerja, jangan duduk bersandar karena hal tersebut akan memberikan kesan bahwa kita kurang berminat untuk mengikuti Wawancara Kerja.
- Volume Berbicara yang baik, saat kita berbicara suara jangan terlalu pelan tetapi juga jangan terlalu kencang, jangan berbicara secara terburu-buru dan jangan banyak menggunakan gerakan tangan selama kita berbicara untuk mengurangi kegelisahan.
- Jangan meletakkan barang pribadi yang tidak digunakan saat Wawancara Kerja diatas meja, cukup letakkan CV.
- Ambil semua informasi yang disampaikan oleh pewawancara dan gunakan hak bertanya kita, misalnya apa yang menjadi target pekerjaan dan harapan perusahaan kepada kita
- Setelah wawancara kerja berakhir, jabat tangan pewawancara dan ucapkan terima kasih sebelum meninggalkan ruangan.
0 komentar