11/22/2016

Cara Mengerjakan Psikotest DAP (Tes Menggambar Orang)

draw a person test

Draw a Person Test adalah Tes menggambar orang ini yang merupakan salah satu jenis tes psikologi yang dikembangkan oleh Florence Goodenough pada tahun 1926. Pada saat itu, tes ini dikenal dengan istilah “Goodenough Draw a Man Test”. 

Draw a Person Test ( tes psikotes menggambar orang) kemudian disempurnakan dan dikembangkan oleh Dr.Dale B.Harris pada tahun 1963 yang kemudian diberi nama “Goodenough-Harris Drawing Test”. Sampai saat ini, tes ini dikenal dengan istilah DAP (Draw A Person Test). Tes ini adalah tes yang sederhana. Tak ada kendala bahasa, budaya maupun kendala komunikasi antara penguji dan peserta tes. Tes ini juga sangat universal dipakai dalam berbagai keperluan psikologi. Di Indonesia tes menggambar orang ini sangat luas dipakai untuk seleksi penerimaan karyawan swasta, pegawai BUMN, maupun instansi lainnya. Dalam tes ini, anda sebagai peserta tes diminta untuk menggambar tiga orang pada tiga lembar terpisah. Yaitu gambar laki-laki. Gambar perempuan. Dan gambar anda sendiri.



Sistem penilaian dalam tes ini cenderung bersifat QSS (Quantitative Scoring System) atau sistem penilaian kuantitatif. Yaitu bukan berdasarkan bagus tidaknya gambar, namun berdasarkan ukuran kuantitatif tertentu. 3 Ukuran kuantitatif yang menjadi dasar utama penilaian adalah sebagai berikut :
  1. Proporsi anggota tubuh. Semakin proporsional (seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain) maka semakin tinggi skor yang anda peroleh
  2. Kelengkapan anggota tubuh. Semakin lengkap semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala, leher, badan, tangan, kaki, dan seterusnya.
  3. Detail gambar. Semakin detail gambar yang anda buat semakin tinggi pula nilai yang anda peroleh.

Tips Draw a Person

  1. Jaga kondisi tubuh dan pikiran anda tetap rileks dan tenang. Dan berdoalah supaya diberi kemudahan oleh Allah SWT.
  2. Kerjakan masing-masing gambar dengan waktu rata-rata. Yaitu 10-15 menit. Jika terlalu cepat, hasil gambar anda cenderung kurang lengkap dan kurang mendetail. Jika terlalu lama, anda dinilai sebagai pribadi yang lambat dan kurang sigap dalam beraktifitas.
  3. Tambahkan ciri khas pada masing-masing gambar. Ketika anda membuat gambar laki-laki, maka sebaiknya anda tambahkan ciri khas laki-laki seperti kumis, jenggot badan tegap, dsb. Dan ketika membuat gambar perempuan, bentuk tubuhnyapun haruslah seorang perempuan pada umumnya (pinggang lebih ramping, memakai anting, dsb). Ketika anda menggambar diri sendiri, maka buatlah semirip mungkin dengan diri sendiri dan tambahkan ciri khas anda. Misalnya anda bertubuh gemuk, gambarlah gemuk. Anda bertubuh tinggi, gambarlah tinggi. Anda memiliki bekas luka di dahi, gambarlah ada bekas luka di dahi. Dan seterusnya.
  4. Gunakan prinsip keseimbangan (proporsionalitas). Artinya besar masing-masing anggota tubuh adalah relatif seimbang. Jangan sampai ada yang tidak seimbang. Jangan sampai kepala terlalu besar atau terlalu kecil. Jangan sampai kaki terlalu panjang atau terlalu pendek. Dan seterusnya.
  5. Gunakan prinsip kelengkapan anggota tubuh. Seluruh anggota tubuh harus lengkap anda gambar. Mulai dari ujung rambut kepala sampai dengan ujung kuku di kaki. Semakin lengkap, semakin tinggi nilai yang anda peroleh.
  6. Gunakan prinsip detail. Semakin detail gambar anda, semakin tinggi nilai anda. Semakin cerdas dan matang kedewasaan mental dan pikiran anda, maka gambar andapun semakin kompleks dan detail, tidak sederhana seperti gambar anak kecil. Jangan lupakan unsur-unsur berikut ini : Kepala, lengkap dengan rambut, Muka dan seluruh bagiannya (mata, hidung, telinga, alis, mulut, dll), Leher, Badan, Tangan berikut 10 jari lengkap disertai kuku, Kaki berikut 10 jari lengkap disertai kuku, Ciri khas (Jika laki-laki bisa ditambah kumis dll, Jika perempuan berpinggang ramping, memakai gelang, dll. Jika menggambar diri sendiri, tambahkan ciri khas anda seperti gemuk, tinggi, bekas luka, jerawat, tahi lalat, dll), Aksesoris (Baju, kacamata, gelang, jam tangan, dll)
  7. Ingat ! Sistem penilaian tes menggambar orang ini bukan berdasarkan bagus tidaknya lukisan anda (karena ini bukan tes calon pelukis). Namun berdasarkan tiga prinsip yang telah dijelaskan diatas (proporsional, lengkap, detail).

Draw a Person Test Scoring Guide

  1. Kepala. Gambar kepala diartikan sebagai super-ego. Pusat kendali diri terhadap aturan (sosial, agama, dll). Kepala merupakan menunjukkan kebutuhan subjek terhadap eksistensi diri. Dapat dikatakan apabila orang yang menarik diri dari sosial cenderung mengabaikan bagian dari kepala.
  2. Mata. Penguatan di mata diartikan sebagai orang yang mencoba mendapatkan perhatian lebih dari lingkungan sekitar.
  3. Bibir. Gambar bibir yang tebal atau penekanan pada bibir merupakan simbolisasi kebutuhan berkomunikasi atau keinginan untuk menonjol di lingkungan sekitarnya.
  4. Leher. Penekanan pada leher merupakan simbolisasi subjek merasa cemas atau terkekang terhadap hal-hal tertentu yang belum diselesaikan. Apa yang dicemaskan perlu dihubungkan dengan objek-objek lain dari keseluruhan gambar.
  5. Badan. Gambar badan yang sederhana (hanya kotak atau oval) menunjukkan sikap kekanakan yang belum dewasa. Gambar orang dewasa akan lebih kompleks. Lengkap dengan aksesori. Misalkan dasi merupakan simbolisasi subjek ingin sukses dalam bekerja atau menampilkan status sosial lebih tinggi dibandingkan keberadaan saat ini. Contoh lain misal cincin, jam atau kalung/gelang merupakan asosiasi kebutuhan akan harta. Sekali lagi perhatikan kemenonjolan dari objek-objek tersebut.
  6. Bahu. Bahu merupakan simbol kekuatan fisik. Penguatan pada bahu menunjukkan subyek suka beraktifitas fisik. Tak ada bahu atau bahu kecil menunjukkan subyek tak suka atau menghindari aktifitas fisik. Ketiadaan bahu juga berarti adanya ketidakberdayaan subjek terhadap hal-hal tertentu terkait dengan kondisi fisik.
  7. Lengan dan tangan. Tangan memegang peralatan tertentu dapat diartikan subyek adalah orang yang aktif atau ringan tangan. Kepalan tangan dapat berupa dendam atau dorongan kuat untuk menyelesaikan sesuatu. Tangan yang disembunyikan atau disimpan dalam saku dapat diartikan ketertutupan (bersifat introvert) dapat pula diartikan sebagai situasi konflik.
  8. Kaki dan Tungkai. Kaki adalah simbol gerakan, kestabilan dan kekuatan subyek dalam lingkungan sekitar. Jika subyek tidak menggambar kaki, dapat diartikan dia kurang nyaman dengan situasi saat ini. Kaki yang sedang beraktifitas (meloncat atau berlari) menunjukkan subyek adalah orang yang memiliki mobilitas tinggi.
Load disqus comments

0 komentar